Thursday, December 1, 2011

Debu Dalam Angin...

Beberapa hari belakangan ini aku banyak kembali ke kegiatan aku dulu, mencoba membawa semangat kreatifitas, membaca, memasak, foto, berjalan kaki, melihat dengan detil setiap sudut jalan, berpikir soal manusia dan pekerjaannya, mereka-reka pikirannya, dan berpikir banyak soal masa depan.

Dalam sebuah buku yang sedang aku baca kali ini, ada satu paragraf yang sering menjadi pemikiran aku dan suami,.. pikiran sederhana anak manusia jika dalam kesendirian - kemana arah hidup, jika kita dilahirkan menjadi manusia yang biasa-biasa saja, tanpa prestasi berarti, tanpa dosa berarti, maka ke mana kita akan ditempatkan Tuhan. "Akankah aku di tempatkan di surga untuk bukan siapa-siapa, Tuhan? atau ... sedikit kreatifitas sudah cukup untuk membuaku spesial di sana? Bagaimana dengan suami dan anak keturunanku?"

Memang pada akhirnya semua terletak pada bagaimana kita menyikapi hidup. Sering aku bermain kata-kata dengan sahabatku bahwa ketika perasaan lagi haru biru tanpa alasan, mungkin ada pengaruh planet aneh menaungi bumi. Sebuah alasan untuk keragu-raguan dalam hati tentang prestasi, keabsahan kita sebagai manusia, kemaafan Tuhan akan kesalahan... kekuatiran akan masa depan, 

Ingin kadang aku tegur kembali semua sahabat lama, dan juga musuh lama.. atau rekan dalam kolaborasi dosa yang sama, untuk bisa mengingat-ingat perannya, perubahannya, atau tidak adanya perubahan dalam dirinya....

Pagi ini, aku buka file gambar di telepon genggam yang sekarang menjadi teman, buku harian (ke blog yang selalu diisi oleh tulisan2 resahku atau tulisan bahagiaku) dan rekaman mata dan otakku mengingatkan salah satu  lagu yang selalu membuatku menghela nafas panjang - ketika menyadari bahwa kita tidak lebih dari debu dalam angin... tiada yang abadi selain bumi dan langit (dalam tanganNya)

I close my eyes
Only for a moment and the moment's gone
All my dreams
Pass before my eyes a curiosity

Dust in the wind
All they are is dust in the wind

Same old song
Just a drop of water in an endless sea
All we do
Crumbles to the ground though we refuse to see

Dust in the wind
All we are is dust in the wind

Now don't hang on
Nothing lasts forever but the Earth and Sky
It slips away
And all your money won't another minute buy

Dust in the wind
All we are is dust in the wind
All we are is dust in the wind
Dust in the wind
Everything is dust in the wind
Everything is dust in the wind


"Tuhan, tidak apa aku menjadi debu dalam hembusan angin - tapi masukkan debuku dalam surgaMU. Karena hanya dengan hembusan hibaMU debuku bisa menyelip di sana..."