Thursday, February 6, 2014

Berikan aku hidup

Hari lain di kotak biru

Sebenarnya aku lagi membangun tembok
Seperti kata Dad, guna menjaga hati
Aku juga lagi bangun pasukan ilmu
Seperti kata Dad, guna jaga marwah

Tapi berhubung sudah mampet, mencari lagu lagu yang pas
Musik memang kebebasan, bagi yang bisa menikmatinya
Musik juga peredam rindu, amarah, kecewa
Musik pengarah cinta dan impian

Lirik dan dentuman lagu ini memang pas untuk detik ini
Buat menenangkan, Setelah mengadu sama Tuhan...

Mudah-mudahan...



Heran, ternyata adrenalin bisa membantu kinerja otak jadi sangat cepat. Menterjemahkan lirik puitis dalam sekali jalan, sambill mendengarkan lagunya. Aku ga pernah mikir, liriknya cukup lumayan..

Ah, whatever! ... just bring me to life (perhaps after 3.30pm)


BERIKAN AKU HIDUP

Lihat ke dalam jiwaku seperti pintu terbuka
Membawamu ke pusat jiwaku
Sebelum terjadi kebekuan
Tanpa roh
Jiwaku tertidur dalam dingin
Sampai kau menemukanku,
dan membawaku kembali

Jaga aku!
Jaga aku
Jiwaku terlelap
Selamatkan aku!
Keluarkan dari kegelapan

Biarkan darahku mengalir
Sebelum waktuku berlalu
Selamatkan aku dari ketiadaan yang kujalani

Sekarang, setelah kutahu kehilanganku
Jangan kau lepaskan
Satukan nafasmu dan nafasku
Jadikan aku ada
Jadikan aku hidup

Hidup dalam kepalsuan
Beku, beku tanpa sentuhanmu
Tanpa cintamu
Hanya kau yang hidup, dalam kematian ini

Aku telah terlelap seribu tahun
Dan kau adalah mataku untuk melihat
Jadikan aku hidup

Sunday, February 2, 2014

Kesal dan Sesal

Sesal itu biasanya datang belakangan.
Hari ini aku menyesal, karena sepertinya tipikalku untuk selalu mengulangi kesalahan yang sama.
Mungkin 10 tahun dari sekarang, ketika aku membaca-baca blog ini lagi aku akan lupa akan penyesalan ini disebabkan oleh apa...

Akan tetapi yang paling mendasar adalah rasa sesal dan kesal
Karena seharusnya aku, manusia, maju terus dan tidak mengulang kesalahan-kesalahan konyol
Tapi tidak, .. sekali lagi terjadi, dan dengan situasi yang sama
Tolol, tolol, tolol, berkali kali aku mengatakan bahwa aku tolol.

Dan terutama adalah berbagi kekesalan dengan mereka mereka yang sebenarnya tidak aku percaya
Mereka yang aku tahu pernah mengkhianati dan bukan journal berjalan sejati
Mereka yang haus untuk melihat kekurangan
Mereka yang mungkin memakai uraian ceritaku untuk justifikasi (palsu) bahwa mereka lebih baik, yang mana mungkin ya bagus untuk mereka
Tapi juga mungkin mereka pakai untuk bahan cerita belaka
Yang mana itu membuatku, pada menit ini, merasa makin tolol.

...

Pikiranku bisa aku setir melaju seperti pesawat tempur ke depan
Dan itu akan aku lakukan
Melesat, melupakan dan memperbaiki
Sekali lagi...

Toh aku manusia, tidak luput dari kelemahan
Akan tetapi aku punya Tuhan, yang akan selalu membantu
Biar mereka menilai, tapi nilai hatiku ada pada Tuhanku, bukan mereka

Kesal, masih berasa...
Sesal, masih bersisa...