Tiga malam yang lalu aku bermimpi bertemu Daddy... setelah pikiran dan hatiku gelisah tak berakar... tiap saat aku memikirkanNya.. tapi .. kali ini hanya berupa ketukan jari-ku di perangkat teknologi ini yang mungkin mengungkapkan sedikit rasa. Yang lain hanya akan kusimpan semata, untuk menjadi rahasia aku dan Dia...
Berjingkat-jingkat di dalam gelap
Menebar pandangan ke dinding dinding kusam
Kakiku yang dingin terkena lantai tua
Kutarik selendang yang menutup rambut
Terjatuh lagi, kutarik lagi
Rambut ini terasa licin dan tidak mengerti
Bahwa, ada kala aku ingin hanya berdua
Dengan curahan hati
Hati yang kadang brengsek dan kepala yang kadang kurang ajar
Kutarik lagi selendang yang menutup rambutku
Duduk ku di sudut dan diam
Kuhela nafas, yang sedikit tersenggal ditekan malam
Mata yang terpejam mengulang semua
Baur indah dan marah – kenapa aku musti marah??
Toh semua aku juga penyebabnya
Sudah lama aku jauh, jauh tanpa aku sadari
Mungkin memang begini jejaknya
Aku hanya bisa berbicara dalam hati….berusaha menepis setan-setan
Dudukku di sudut dan diam
Tanganku terlipat dalam dekapan, terselubung oleh selendang
Ya Rabbi…sekali lagi, hanya Engkau curahan hati
Maafkan hambaMu di bulan ini [ramadhan 2009]
Dan terima kasih karena telah mengerti, karena aku tidak merasakan hukumanMu
Tapi jika ada, jauhkanlah hukuman itu
…. karena malam ini, aku sadar aku mungkin tak layak di istanaMu
Tapi akankah kudapat hibaMu?
Karena aku tau, mungkin setelah ini aku akan mengulangi
Ampuni aku, karena mengkhianatiMu Kekasihku
Dan selendang itu terjatuh lagi...
Hatiku berpikir, kepalaku menuduh
Bagaikan imanku yang tumbuh dan pupus silih berganti
No comments:
Post a Comment