Sunday, October 11, 2009

Jika aku terbangun di kala pagi masih belum merekah,
langsung mengingatmu,
atau ketika kutarik selimutku dan mengingat isi kata-katamu,
atau pula dalam tidur yang nyenyak, tersapa oleh bayangmu,
apa itu artinya kau punya arti bagiku?


Jika tuturmu terngiang di telingaku di setiap waktu yang bergulir,
atau pembicaraan yang kembali dan kembali mengalir,
atau bayang nanar akan dirimu selalu terbit.
apa itu artinya kau punya arti bagiku?

Sedangkan subuh tidak bisa menjelaskan padaku
kapan rasa arti itu muncul
tidak satu titik embun yang menyadarkan
untuk menilainya dengan akal dan logika


Sementara aku hanya manusia dengan jiwa dan hati yang sama
yang hanya berharap masa dan rasa itu benar adanya
jiwa yang tiba-tiba menempatkanmu di relung hatiku
tanpa alasan, tanpa sebab….

tanpa alasan


Jika aku terbangun di kala pagi masih belum merekah, langsung mengingatmu,
atau ketika kutarik selimutku dan mengingat isi kata-katamu,
atau pula dalam tidur yang nyenyak,
tersapa oleh bayangmu,
apa itu artinya kau punya arti bagiku?


Jika tuturmu terngiang di telingaku di setiap waktu yang bergulir,
atau pembicaraan yang kembali dan kembali mengalir,
atau bayang nanar akan dirimu selalu terbit.
apa itu artinya kau punya arti bagiku?

Sedangkan subuh tidak bisa menjelaskan padaku kapan rasa arti itu muncul
tidak satu titik embun yang menyadarkan untuk menilainya dengan akal dan logika
Sementara aku hanya manusia dengan jiwa dan hati yang sama
yang hanya berharap masa dan rasa itu benar adanya
jiwa yang tiba-tiba menempatkanmu di relung hatiku
tanpa alasan, tanpa sebab….

Wednesday, October 7, 2009

ENGKAULAH PUISIKU -- ditulis oleh Zainal Fuad

ENGKAU HANYA SEDIKIT MENULIS PUISI UNTUKKU
KALAU GAK MAU DIKATAKAN TIDAK PERNAH

AKAN TETAPI SETELAH AKU AMATI ....
SENYUMANMU ADALAH PUISI
TATAPANMU ADALAH PUISI
JALANMU ADALAH PUISI
BICARAMU ADALAH PUISI
BAHKAN DOAMU ADALAH PUISI CINTAYANG ENGKAU SAMPAIKAN PADAKU
TAK PERNAH PUTUS..TAK PERNAH BERHENTI..

(.. ketika aku tidak melihat puisi itu.. mungkin karena aku dibutakan oleh kebodohanku...)

Hakikat Cinta - ditulis oleh seseorang bernama Zainul Fuad

Ini puisi yang diambil dari karya seseorang. Mungkin isinya biasa saja, tapi sebenarnya beberapa dari kita harus mulai mempertimbangkannya.. dalam setiap detik nafas, selagi ada...

Cinta bukan sebatas berkata kangen
Sehingga cari jalan untuk bertemu
Cinta bukan hanya manifestasi nafsu yang butuh pelampiasan
Cinta juga bukan rasa cemburu berlebihan,
sehingga harus ada terdakwa di meja hijau

Cinta bukan ungkapan sayang dan ingin mati bersamanya
Cinta bukan kesetiaan yang setiap detik harus diucapkan
bak mantara sebelum perang
Cinta bukan sebuah makna kejujuran terdalam
karena pasti ada muatan kemunafikan dan kepentingan
Cinta bukan emosi berkabut, hingga bunuh diri ketika ada perpisahan
Cinta bukan muara kebenaran setiap saat ketuk palu pembebasan
Cinta bukan pembebasan tak bertuan, sehingga butuh pasukan khusus untuk merebutnya
Cinta bukan misteri malam, hingga butuh pelita untuk penerangan
Cinta adalah semuanya, tanpa batas, tanpa sekat

aku pinjem puisinya untuk diberikan ke ketiga jiwaku saat ini: Abach Puput, Ka Dasha dan Baby Aqila

Wednesday, September 30, 2009

pertama kali suka krn dia naik sepeda ke kampus :-) aku juga suka naik sepeda..

Bukanlah kurangnya rasa cinta yang membuat kebersamaan menjadi tidak bahagia, tetapi kurangnya persahabatan. Ketika kita memohon doa, maka ada 2 konsekuensi mutlak dalam doa tsb. Pertama, Tuhan pasti akan mengabulkan doa itu, asalkan konsekuensi kedua dilaksanakan oleh yg memanjatkan doa, bahwasanya kita mengkondisikan diri kita utk layak dalam mengusahakan agar doa tsb berhasil.

Di Jabal Rahmah, tempat pertemuan Nabi Adam AS dan istrinya Siti Hawa yang telah terpisah selama 100 tahun, begitu banyak manusia yg datang dan mencatatkan 'keinginan hatinya' akan pasangannya kelak di akhirat. Ini hanya akan tercapai bukan krn dilandasi rasa cinta, tetapi karena kita mensahabatkan diri kita dengan orang yang kita inginkan menjadi pasangan akhirat tsb.

Jadi mana yg lebih indah? Menikahi orang yang adalah sahabat kita? Atau menikahi orang yang siap bersahabat dengan kita? Jawabannya: sama. .....



Aku pernah bertemu dengan seorang laki-laki yang juga sahabat sejati. Bukannya hanya dari kegemaran kami saja yang sejalan, tetapi setelah melalui begitu banyak hambatan, kekhilafan, fitnah, dan segala macamnya, aku tetap menemukan bahwa dia adalah sosok yang setia yang selalu mau MENDENGAR, mau BERBAGI RASA, mau TUKAR PENDAPAT, dan MEMBUKA PIKIRAN dan HATI.


Sahabat yang sangat sederhana. Laki-laki yang serius dalam pekerjaannya, menjadi teman bermain dan pembimbing bagi keluarganya, teguh dalam prinsipnya, dan sabar. Imam yang baik.


Dia yang paling mengerti semua kemarahanku, perasaanku, suasana hatiku, sangking mengertinya ketika ada perubahan sedikit saja dia langsung tahu. Dia yang paling tau makanan kegemaranku, hal yang membuat aku ngambek, kemalasanku, tampangku ketika tidur, dan semua sifat-sifatku. Semua hal strategis yang bisa membuatku hanya percaya kepadanya (laki-laki kedua yang aku percaya ya Ayahku! obvious.. kedua-duanya tidak pernah berbohong sedikitpun padaku, ga pernah ingkar janji....)


Persahabatan 17 tahun tidak akan mungkin terus berjalan tanpa doa dan kesabaran serta saling pengertian. Semoga Allah akan selalu menjaga.


Iya. Hari ini aku sudah menikah dengan dia 10 tahun lamanya. Aku menikahi laki-laki yang pertama menarik perhatianku karena bersepeda ke kampus dan terlihat lucu ketika ospek! :-) Dia sahabatku. Dia mentor pelajaran fisikaku, mekanika teknik yang menggilakan, dan struktur... dan sekarang soal pengetahuan umum.... perkembangan politik dan ekonomi.. dia adalah "otak kiri dan kananku", dia adalah "tangan kiri dan kananku"... .


Semoga Allah selalu menjaga persahabatan kami. Semoga Allah menjaganya sampai kami di akhirat. Amin.


me 'wuv julesta putra! :-)

Monday, August 24, 2009

2 malam yang lalu aku mimpi ketemu sama ayahku yang aku panggil Daddy dari kecil.. iya iya.. bukan sok bule.. tapi mungkin ortu lebih memilih panggilan yg rada nyentrik buat mrk waktu itu - dan iya, aku pangil ibuku Ummi.. nah yg ini kedengarn dari timteng...

Kenapa selalu mimpi Daddy? ya karena Ummi ku masih ada, jadi sedikit banyak masih sering ngopi bareng atau duduk bareng makan keripik sambil nonton tipi. Atau berdebat yang kadang seperti tiada habisnya :-)

Mimpi yang sedikit aneh karena aku jarang sekali mimpi soal Daddy. Di mimpi itu aku dan dia seperti terpisah ruangan dan pintu2 yang tidak terkunci tapi tidak bisa kumasuki. Sampai akhirnya tiba-tiba aku menemukan celah dan Daddy langsung merangkulku seperti waktu kecil dulu.. Daddy bertanya," Adek, kemana aja selama ini?" -- Lah.. dalam mimpi aku gak bisa menjawab, apalagi dalam realita. Kalaupun aku harus menjawab, maka aku harus ziarah lagi dan akhirnya berpura2 berbicara sama Daddy walaupun hanya nisan saja yang terlihat di hadapan - sambil menggunakan imajinasi - lagi dan lagi.

Mungkin, karena aku kurang bersyukur? Ato mungkin karena aku suka iseng? Ato mungkin karena ini bulan dari segala bulan? membuat aku berpikir paginya, sambil menyeka mata kiriku yang berair karena aku nangis di bantalku dalam tidur...... mungkin Daddy mau aku seperti waktu kecil? atau Daddy ingin aku berhati kuat?

Yah, gak tau lah... tapi yang jelas aku jadi nulis puisi dikit.. kalau kebaca seperti tolol ya mohon maklum.. namanya pemula yang jarang baca dan ga pernah belajar nulis puisi...semuanya hanya karangan instan di depan monitor...

[especially dedicated to Mas Puput and girls (walau ga FB-an), Sarah (sorry sweety if you dont understand, but you are included as you are important to me, Gita yg manis, Ameng yg lagi di Mecca.. doain Uni ya Meng..., Henni..iya ini temen suka curhat soal Bapak2 kami yang kami rasa top dan keren abis ...dan sahabat2 serta sodara2 yang ada di efbi, termasuk adik sepupuku Yuni yang manis..] Ini dia...



Berjingkat-jingkat di dalam gelap
Menebar pandangan ke dinding dinding kusam
Kakiku yang dingin terkena lantai tua
Kutarik selendang yang menutup rambut
Terjatuh lagi, kutarik lagi
Rambut ini terasa licin dan tidak mengerti
Bahwa, ada kala aku ingin hanya berdua
Dengan curahan hati
Hati yang kadang brengsek dan kepala yang kadang kurang ajar



Kutarik lagi selendang yang menutup rambutku



Duduk ku di sudut dan diam
Kuhela nafas, yang sedikit tersenggal ditekan malam
Mata yang terpejam mengulang semua
Baur indah dan marah – kenapa aku musti marah??
Toh semua aku juga penyebabnya
Sudah lama aku jauh, jauh tanpa aku sadari
Mungkin memang begini jejaknya
Aku hanya bisa berbicara dalam hati….berusaha menepis setan-setan



Dudukku di sudut dan diam
Tanganku terlipat dalam dekapan, terselubung oleh selendang
Ya Rabbi…sekali lagi, hanya Engkau curahan hati
Maafkan hambaMu di bulan ini,
Dan terima kasih karena telah mengerti, karena aku tidak merasakan hukumanMu
Tapi jika ada, jauhkanlah hukuman itu ….
karena malam ini, aku sadar aku mungkin tak layak di istanaMu



Tapi akankah kudapat hibaMu?
Karena aku tau, mungkin setelah ini aku akan mengulangi



Ampuni aku, karena mengkhianatiMu Kekasihku


Dan selendang itu terjatuh lagi...
Hatiku berpikir, kepalaku menuduh
Bagaikan imanku yang tumbuh dan pupus silih berganti


Sunday, August 23, 2009

Tidak ada judul (by Rachma)

Tiga malam yang lalu aku bermimpi bertemu Daddy... setelah pikiran dan hatiku gelisah tak berakar... tiap saat aku memikirkanNya.. tapi .. kali ini hanya berupa ketukan jari-ku di perangkat teknologi ini yang mungkin mengungkapkan sedikit rasa. Yang lain hanya akan kusimpan semata, untuk menjadi rahasia aku dan Dia...

Berjingkat-jingkat di dalam gelap
Menebar pandangan ke dinding dinding kusam
Kakiku yang dingin terkena lantai tua
Kutarik selendang yang menutup rambut
Terjatuh lagi, kutarik lagi
Rambut ini terasa licin dan tidak mengerti
Bahwa, ada kala aku ingin hanya berdua
Dengan curahan hati
Hati yang kadang brengsek dan kepala yang kadang kurang ajar

Kutarik lagi selendang yang menutup rambutku

Duduk ku di sudut dan diam
Kuhela nafas, yang sedikit tersenggal ditekan malam
Mata yang terpejam mengulang semua
Baur indah dan marah – kenapa aku musti marah??
Toh semua aku juga penyebabnya
Sudah lama aku jauh, jauh tanpa aku sadari
Mungkin memang begini jejaknya
Aku hanya bisa berbicara dalam hati….berusaha menepis setan-setan

Dudukku di sudut dan diam
Tanganku terlipat dalam dekapan, terselubung oleh selendang
Ya Rabbi…sekali lagi, hanya Engkau curahan hati
Maafkan hambaMu di bulan ini [ramadhan 2009]
Dan terima kasih karena telah mengerti, karena aku tidak merasakan hukumanMu
Tapi jika ada, jauhkanlah hukuman itu
…. karena malam ini, aku sadar aku mungkin tak layak di istanaMu

Tapi akankah kudapat hibaMu?
Karena aku tau, mungkin setelah ini aku akan mengulangi

Ampuni aku, karena mengkhianatiMu Kekasihku

Dan selendang itu terjatuh lagi...
Hatiku berpikir, kepalaku menuduh
Bagaikan imanku yang tumbuh dan pupus silih berganti