Wednesday, December 3, 2008

Sadar...

Sadar.. susah untuk mau sadar. Cenderung lupa akan fakta yang membentang. Katanya hidup tanpa mimpi bagaikan mati, tapi hidup terlalu bermimpi juga membunuh....

Kadang aku berpikir, kapan sebenarnya kita sampai pada titik sadar.. sadar bahwa kita ini mahkluk kecil yang pada akhirnya gak berdaya? tapi dengan segala kegagahan seolah kita bisa menaklukkan dunia.

Malam-malam yang panjang melihat alur buih yang tertinggal di belakang kapal, geladak yang basah oleh embun malam, laut hitam membentang... seharusnya membuat sadar, bahwa kita, aku dan kamu, hanyalah seperti buih... tapi kenapa susah untuk sadar???

Hela nafas panjang, dalam diam kami berpikir.. sepanjang ada kemauan untuk sadar, mungkin masih banyak peluang. Meraih mimpi dalam sadar sesungguhnya yang terbaik - karena hidup bukan angan-angan... hidup adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

Sadar...

Monday, October 27, 2008

Pemimpin yang adil (by Rachma)

Siang itu aku membuka email yang dikirim oleh seorang teman. Tentang Muhammad. Subhanallah,.. luar biasa Allah memberi kesempatan bagi umat di era ini untuk bisa belajar soal Muhammad via internet! Bayangin, ketemu aja belum, tapi rasanya kok menggugah hati luar biasa.

Aku jadi berpikir, siapa dari para pemimpin yang ada sekarang ini yang bisa mencontoh paling gak sekelumiiiiiit aja dari sifat Muhammad. Kita semua pemimpin. Di lingkungan masing-masing paling tidak. Ada gak kita mencoba untuk adil? Adil dalam versi apa?

Sering dalam malam, sambil minum kopi, aku dan Putra berdiskusi soal manusia. Banyak dari kita hanya mengatakan orang itu benar, atau baik, jika sesuai dengan standard kita. Tetapi jika lain sedikit saja dari apa yang kita inginkan maka dia "beda". Akan tetapi bagaimana dengan keadilan?

Hmm.. seandainya saja keadilan itu masih diterapkan oleh semua pemimpin. Bayangkan, Muhammad mengatakan akan memenggal tangan anaknya jika ia mencuri (banyak yang mikir pendek: Gila! Tangan anak sendiri dipenggal). Akan tetapi arti kalimat itu tidak pernah dipikirkan oleh para pemimpin bahwa: walau itu orang yang mereka cintai sekalipun, kalau memang tidak layak mendapatkan sesuatu, atau wajib dihukum, maka keadilan harus ditegakkan.

Hmm.. untuk hati dan pikiran kami, paling nggak akan ada hari perhitungan. Dimana keadilan akan menjadi yang setinggi-tingginya. Mereka yang lupa, bisa kita ingatkan. Pemimpin yang sudah diingatkan tapi gak mau dengar... ya.. itu urusannya...

Paling tidak, aku bersyukur hidup di antara pemimpin-pemimpin yang baik.

Out with you, you and you (BIG Family Trip)

Finally, the whole big family managed to go for fun! Aduh.. sumpah! pelajaran yang sangat berharga bagi kami untuk bawa grup yang cukup gede liburan! Kompilasi manula dan balita. Well, akhirnya kami bisa juga liburan sama, impian yang udah lama terpatri dalam otak dan hati kami, akhirnya.. Walau capek, nahan emosi :), tapi.. asooy geboy.. !!

Perjalanan mungkin meletihkan, tapi senang rasanya mereka bisa melihat sedikit perbedaan (nnggg.. mungkin banyak perbedaan) antara dataran Sumatra dengan dataran melayu di negara tetangga. Papa akhirnya ngomong.. "Lah, kenapa dengan kita? Kok buat jalan aja gak bisa ya? Parah..." sambil geleng-geleng kepala.. aku dan Ummi tersenyum simpul.. akhirnya tau juga kenapa kami selalu marah dengan negri ini. Sebenarnya bukan niat mo marah, cuma kecewa dengan apa yang seHARUSnya bisa kita raih, tapi kita lalaikan begitu saja...

Penang membuka begitu banyak kenangan bagi Ummi. Aku dan Putra kadang terdiam dalam langkah kami. Mikir.. seandainya semua bisa ikut.. seperti yang dulu direncanakan.. tapi ya rejeki tiap orang beda-beda.. sepanjang kita mau ambil hikmahnya..

Bagiku.. kehadiran semua yang ada saat itu cukup membawa nikmat!

Friday, August 8, 2008

obral kaos kaki bolong!

Bagaikan pasar loak saling tawar menawar akan sebuah resolusi. Padahal hidup ini seharusnya dinilai seperti barang yang masih baru. Dihargai dan dijaga, bukan langsung berkoar-koar menyebutkan nilai harga banting.



Kasihan, banyak yang malah memilih untuk menjadi barang loak selamanya. Mending kalau menjadi barang loak antik yang pasti selalu berharga. Ini hanya menjadi seperti kaus kaki bolong busuk yang satu manusiapun enggan memakainya.



Hidup yang singkat, tetapi selalu memamerkan harga kaus kaki bolong. Bah!



Naifnya, banyak yang lebih mau memakai kaus kaki bolong busuk itu dan berlaku seolah-olah semua memuji. Padahal sebenarnya manusia yang ada di sekita sudah muak seperti menelan muntah sendiri...

Iya, aku lagi muak!

Saturday, July 5, 2008

4th of July celebration - inauguration of new office















Yet, another fun came in front of my face. Regardless all the annoying hub-bub that keep repeating over and over, I think of this event organizing / design / program part of the work as 'pleasure'.


Luckyly I have this as hobby, otherwise, concerning the time and limited fund we have, just don't know what is going to happen. Hanging the 51 state flags plus 1 giant flag that I thought would be a challange turned out to be fine. Thanks to all the crew, the usual Pak Kamal, Ucok, Eka, Henni, also the crew from Traders, Pak Bob Widjaya! and not too forget Uniland staff. Working with good people is fun and worthed! definitely...




The night, also MC-ed the show, dresses up in red and lots of smile and a bit dance to the Street Beat band who were playing the music....ta ta....


Tuesday, July 1, 2008

Weekend at Karo Higland



Weekend is too good to be spoiled to think about work place at all time or annoying issues you face in your daily life. Thus we decided this weekend to go to Brastagi and simply just chillin' out(yeah, yeah.. while Abach is also having his meetings there). We almost forgot how nice the weather is up there among the flowers, fogs, mountains, and the organic farms at the foot of Sibayak.... and how much of valuable time we miss everyday with the girls.

Saturday, May 17, 2008

Padang, I need that Old District to be Restored!


Another annoying view for my sights seeing the potential in Padang city. I finally traced the historic area in Padang, at least the small bit of it. Definitely untouched and just left neglected. That afternoon I had a chance to walk along the road and area of Batang Arau river, sad to see the old shop houses were simply filled by cement, cement, and cement! If only we can see and ralize more of these rich potentials. It's all right there! The hills, the kampung, the river, fishermen boats, old shop houses! A potential that a country like Singapore, even Malaysia (gosh, imagine other advance countires) would just dig and develop.

And here I am.. sitting on a stone by the sidewalk, calming myslef from getting angry to whom I dont know to blame. Government? yes. Communities? yes. Architects? yes. But again, what to do?

Well, by posting all the pictures, hopefully one will actually do something, I hope.

Padang, a place behind isolated by Barisan Hills. If those policy makers can only see...

... and ACT!